Meraih Hati Konsumen Dengan Pandai Mendengar
Penulis Bambang Alfath (EDD)
Ketrampilan dalam mendengar adalah kunci dalam sebuah komunikasi. Mendengar menjadi syarat mutlak untuk bisa memahami kemauan seseorang. Anda pun tentu akan senang ketika lawan bicara sungguh-sungguh mendengarkan apa yang Anda sampaikan. Orang terkadang lupa menyadari hal ini. Mereka sibuk melatih cara bicara sedangkan meremehkan pentingnya kemampuan untuk mendengarkan.
Begitu juga dalam hal berdagang. Mendengarkan kemauan konsumen adalah syarat mutlak keberhasilan menjual produk. Keluhan-keluhan yang keluar dari benak konsumen menjadi peluang bagi pebisnis untuk memasarkan produknya. Pak Bambang Alfath menggarisbawahi betul akan hal ini.
Keluhan yang dituturkan calon konsumen adalah pintu masuk untuk memberikan informasi seluas-luasnya tentang produk yang akan ditawarkan. Solusi yang tepat juga dapat diberikan setelah mengetahui apa yang menjadi keluhan utama. Misalnya dalam penjualan produk pertanian. Terkadang petani memiliki ego yang tinggi. Jika kita bisa mendengarkan maka akan terjalin persaudaraan dan ujungnya pemberian solusi-solusi organik dengan produk NASA akan bisa diterima. Dibutuhkan keuletan disini dan tentu saja jangan lupa untuk membangun persaudaraan.
Selain kepiawaian mendengar, Pak Bambang juga menekankan pentingnya keberanian untuk memberikan bukti. Bukti nyata ini bisa berupa sampel atau percobaan yang hasilnya dapat dilihat langsung oleh petani. Hasil ini juga menjadi modal untuk disebarluaskan lagi melalui akun-akun media sosial. Alhasil, kepercayaan akan terbangun.
Selain itu, kepercayaan ini juga menjadi dasar membangun kemitraan antar pulau. Pak Bambang yang memiliki jaringan lintas pulau sering menjumpai calon mitra yang belum pernah bertatap muka secara langsung. Mereka hanya menjalin komunikasi melalui Facebook ataupun Youtube. Ketika hal ini terjadi, perlu dibangun rasa aman dari calon mitra. Perlu dihilangkan kekhawatiran bahwa calon mitra bisa saja tertipu. Rasa aman ini bisa dibangun salah satunya dengan rutin mengunggah aktivitas bisnis NASA di media sosial. Ini penting, mengingat biasanya orang yang baru kenal akan mencari tahu sosok calon mitra bisnisnya. Jika riwayat aktivitas pekerjaannya baik tentu kepercayaan juga akan terbangun baik.
Dari penuturan Pak Bambang, ada tiga hal yang bisa digarisbawahi. Pertama adalah kemampuan mendengar, pentingnya menjalin persaudaraan, dan keharusan membangun kepercayaan. Jika ketiga hal ini sudah dilaksanakan sudah tentu jaringan akan dijamin meluas.
Keluhan yang dituturkan calon konsumen adalah pintu masuk untuk memberikan informasi seluas-luasnya tentang produk yang akan ditawarkan. Solusi yang tepat juga dapat diberikan setelah mengetahui apa yang menjadi keluhan utama. Misalnya dalam penjualan produk pertanian. Terkadang petani memiliki ego yang tinggi. Jika kita bisa mendengarkan maka akan terjalin persaudaraan dan ujungnya pemberian solusi-solusi organik dengan produk NASA akan bisa diterima. Dibutuhkan keuletan disini dan tentu saja jangan lupa untuk membangun persaudaraan.
Selain kepiawaian mendengar, Pak Bambang juga menekankan pentingnya keberanian untuk memberikan bukti. Bukti nyata ini bisa berupa sampel atau percobaan yang hasilnya dapat dilihat langsung oleh petani. Hasil ini juga menjadi modal untuk disebarluaskan lagi melalui akun-akun media sosial. Alhasil, kepercayaan akan terbangun.
Selain itu, kepercayaan ini juga menjadi dasar membangun kemitraan antar pulau. Pak Bambang yang memiliki jaringan lintas pulau sering menjumpai calon mitra yang belum pernah bertatap muka secara langsung. Mereka hanya menjalin komunikasi melalui Facebook ataupun Youtube. Ketika hal ini terjadi, perlu dibangun rasa aman dari calon mitra. Perlu dihilangkan kekhawatiran bahwa calon mitra bisa saja tertipu. Rasa aman ini bisa dibangun salah satunya dengan rutin mengunggah aktivitas bisnis NASA di media sosial. Ini penting, mengingat biasanya orang yang baru kenal akan mencari tahu sosok calon mitra bisnisnya. Jika riwayat aktivitas pekerjaannya baik tentu kepercayaan juga akan terbangun baik.
Dari penuturan Pak Bambang, ada tiga hal yang bisa digarisbawahi. Pertama adalah kemampuan mendengar, pentingnya menjalin persaudaraan, dan keharusan membangun kepercayaan. Jika ketiga hal ini sudah dilaksanakan sudah tentu jaringan akan dijamin meluas.