GEBRAKAN REPARASI MENTAL DAN MARKETING SINTING

Penulis SUHERNO & SUWEDARI

No Baper, No Mengeluh, No Menunda!
Motto inilah yang dipegang oleh Pak Suherno, atau yang lebih dikenal sebagai Kaji Reno. Menurutnya, jaringan harus selalu semangat agar tidak mudah jatuh. "Kebanyakan leader akan down ketika ditinggal mitra. Banyak yang baper. Ini harus diperbaiki, leader harus yakin kalau mati satu tumbuh seribu. Leader harus yakin akandipertemukan dengan orang yang tepat, bukan orang yang hebat," jelasnya.
Tak sekadar kalimat sakti, motto itu juga menjadi bahan bakar Kaji Reno untuk melakukan reparasi mental. Setiap jaringan yang tergabung akan ia wajibkan untuk ikut pertemuan. Dalam pertemuan ini, mental adalah hal pertama yang akan direparasi.
"Sebelum bergerak harus ikut dulu pertemuan, minimal tiga kali, harus dibenahi dulu mentalnya," ungkap Kaji Reno.
Kaji Reno juga menekankan, leader adalah panutan. "Semua orang pandai memberi contoh, tapi tidak semua orang layak dicontoh. Sebelum menyuruh, lakukan dulu. Jangan omong doang tanpa pembuktian. Kalau kami ajarkan, sudah pasti kami sudah lakukan dan bisa buktikan," tutupnya yakin.
Bukan tanpa alasan, Kaji Reno sendiri memang sudah melewati pahit getir kehidupan. Bapak asal Cirebon ini merantau ke Tangerang sejak tahun 1999. Ia pernah jadi kuli bangunan, pengamen, sales panci, hingga jadi kuli panggul. Dari pengalaman hidupnya, ia tahu persis jalan untuk bisa mengubah nasib adalah membenahi mental.
Ia pun juga menggarisbawahi bahwa leader tidak boleh hanya mementingkan omset tapi pelajari juga apa yang dihadapi para mitra. "Rata-rata jaringan baru ini adalah pegawai. Mereka nyaman dengan gaji bulanan yang tidak seberapa. Itu mental kere, selalu nyaman di zona nyaman. Jadi harus dibenahi dari dasar, inginnya apa, alasannya apa dan kenapa. Itu dulu digembleng," ungkapnya terus terang.
Jika mental sudah terbentuk, maka ia akan menerapkan strategi 'Marketing Sinting'. Ini adalah cara agar seseorang bisa kebal dengan penolakan dan omongan orang. "Tidak usah malu, minder, atau sakit hati. Coba saya tanya, ada tidak orang gila yang malu dan minder?," ucapnya.
Jaringan Bertumbuh di Kala Pandemi
Dengan kombinasi reparasi mental dan marketing sinting ini, Kaji Reno mengaku jaringannya semakin solid dan bertumbuh melahirkan banyak stockist baru selama pandemi. "Ketika pandemi kami tetap menyiasati pertemuan dengan prokes dan tidak membuat kegaduhan. Tidak main-main, enam stockist justru lahir pas pandemi," ungkapnya. Selain itu, ia juga merasa pandemi harusnya tak bisa jadi alasan, mengingat NASA punya banyak produk berkualitas yang tetap dibutuhkan orang. Jadi, hanya dibutuhkan keberanian untuk tidak menyerah.
Kompak dengan Sang Istri
Bersama istrinya, Mbak Suwedari mereka kompak membangun
bisnis NASA. Mereka bergantian saling berbagi peran. "Suami saya otaknya, saya ngikut aja," ungkap ibu tiga anak ini. "Reparasi mental itu sungguh adanya. Dulu waktu proses saya sempet cengeng dan kerap mengeluh. Bukannya disayang malah dibilang, kalau tidak sanggup ya berhenti saja sekalian", papar perempuan yang pernah 20 ahun bekerja di pabrik ini. Namun ini justru membuatnya kian teguh dan tidak mudah jatuh.

Kini berkat bisnis NASA, pasangan ini sudah berhasil membeli rumah, dua mobil, dan enam motor. "Alhamdulillah juga bisa biayai tiga anak mondok dan persiapan untuk umroh tahun ini," tutup Kaji Reno.