BISNIS NASA = IBADAH

Penulis AYATULLAH MUHAMMAD DEVA (DDD)

Pernahkah terbayangkan jika ada bisnis yang tak hanya mengejar untung, tapi juga keberkahan? Bahkan dengan bisnis ini pula semakin terjalin silaturahmi antar sesama. Ya, inilah bisnis NASA, bisnis yang Pak Deva jalani sejak Juni 2013.
Bicara tentang geliat NASA di Kota Cilacap tidak bisa tanpa menyebut nama Ayatullah Muhammad Deva. Pak Deva, demikian nama panggilannya, sudah bergabung di NASA sejak dari masa sulitnya menjalani hidup. "Hidup saya dulu itu sangat prihatin, nikah saja utang sana sini, Alhamdulillah waktu itu terkumpul 1 juta buat biaya nikah sama selamatan. Sebelum di NASA, saya kredit motor sudah tiga kali tidak pernah sampai lunas, selalu di ambil sama leasing karena tidak sanggup bayar," kisahnya sambil menerawang.
Awal gabung di NASA, impiannya sangat sederhana, yaitu bisa makan tiga kali sehari. Tapi siapa sangka, bisnis yang dikenalkan oleh Bapak Mufti Muhammad, upline yang juga adik Pak Deva rupanya jauh melebihi impian awalnya. "Sawah, mobil, rumah, motor sudah terbeli. Penghasilan passive income saya pun kini lebih dari 50 juta rupiah per bulan," ungkapnya senang.
Pencapaian ini rupanya tidak lepas dari pengaruh lingkungan sesama anggota NASA di Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. "Mereka sangat melek dan sadar akan pentingnya sebuah pelatihan. Sadar akan pelatihan sama saja sadar akan investasi waktu yang sangat berharga, itu lebih dari sekedar uang, karena di pelatihan-pelatihan tersebut kita tidak hanya diajarkan masalah bisnis, tapi juga rasa kekeluargaan, berlomba-lomba berbuat kebaikan dan tentunya makin bermanfaat bagi semua orang," ujarnya.
Bisnis Nasa yang Pak Deva jalankan juga membuktikan betul bagaimana teladan Rasulullah untuk memperkuat silaturahmi karena dari sana lah tersimpan banyak rejeki. Suami dari Ragil Nurnaeni ini juga menambahkan pentingnya mengejar akhirat ketika menjalankan bisnis. Baginya, keberkahan adalah hal yang paling utama. "Bisnis memang urusan dunia tapi kalau tidak melibatkan Allah dalam bisnis juga sama aja percuma dan tidak berkah. Sejatinya, kalau kita fokus untuk akhirat otomatis dunia mengikuti," ungkapnya tentang ilmu marketing langit yang ia jalankan.
Kini di tengah kesuksesan yang ia dapat, Pak Deva tak lupa juga untuk terus berbagi kepada sesama. Ia punya mimpi ke depan ingin membuat masjid dan pondok pesantren. Baginya, tidak mungkin ia mengandalkan ibadah harian semata, namun juga amal jariyah yang tidak akan pernah putus.